Selama ini, Segitiga Bermuda dikenal sebagai tempat yang misterius. Lokasi itu, diyakini menjadi lokasi hilangnya lebih dari 20 pesawat dan 50 kapal dalam jangka waktu 100 tahun.
Segitiga
Bermuda adalah wilayah imajiner yang menghubungkan tiga titik, yakni Florida,
Puerto Rico dan Pulau Bermuda, yang letaknya berada di tengah-tengah Samudra
Atlantik. Total, area tersebut mempunyai luas 4 juta kilometer persegi.
Banyak
teori yang berusaha menjelaskan hilangnya kapal dan pesawat di lokasi itu.
Seperti makhluk ekstraterresterial yang menculik manusia untuk dijadikan
kelinci percobaan, pengaruh Atlantis yang Hilang (Lost Atlantis), pusaran yang
menyedot benda ke dimensi lain, dan hal-hal lainnya.
Namun,
sebuah temuan diyakini membuka jalan atas jawaban misteri di Segitiga
Bermuda.
Para
ilmuwan saat ini yakin bahwa mereka selangkah lebih dekat dengan jawaban
misteri itu, setelah ditemukannya serangkaian kawah bawah laut di dasar Laut
Barents, lepas pantai Norwegia. Hal tersebut dikutip dari News.com.au
pada Senin (14/3/2016).
Meskipun
tidak dekat dengan Segitiga Bermuda, mereka berharap bahwa kawah tersebut jadi
kunci untuk menjelaskan fenomena yang membingungkan itu.
Kawah
dengan lebar 800 meter dan kedalaman 45 meter, diyakini terbentuk karena gas
metana yang terdapat di bawah sedimen dasar laut. Lalu, gas tersebut meledak
dan ledakan tersebut membentuk kawah.
"Banyak
kawah besar terdapat di dasar laut yang terletak di pusat-barat Laut Barents
dan mungkin terbentuk karena ledakan besar gas," ujar peneliti dari the
Arctic Univeristy of Norway kepada Sunday Times.
"Kawah
tersebut mungkin merupakan salah satu tempat yang merepresentasikan lokasi
meledaknya gas metan di Arktik," tambahnya.
Rincian
dari temuan tersebut akan dirilis pada pertemuan tahunan European Geosciences
Union pada bulan depan, di mana para ahli akan menganalisis apakah gelembung
gas semacam itu dapat mengancam kapal yang sedang berlayar.
Tahun
lalu, kemungkinan semacam itu sebenarnya sudah ditemukan. Igor Yelstov dari
Trofimuk Institute berkata, "Ada versi dari beberapa teori bahwa fenomena
Segitiga Bermuda merupakan konsekuensi dari reaksi gas hidrat."
"Mereka
mulai aktif terurai dengan es metana dan berubah menjadi gas. Hal itu terjadi
seperti longsoran, layaknya reaksi nuklir, dan menghasilkan gas dalam jumlah
besar." "Hal
tersebut membuat air laut menjadi panas
dan kapal tenggelam di perairan yang sudah tercampur dengan gas dalam proporsi
besar," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar