Astronom Temukan Bukti Lain dari Planet Kesembilan



Robot yang diberi nama Buoyant Rover for Under-Ice Exploration (BRUIE) ini dapat bergerak dibawah air 
 
Beberapa waktu lalu, dunia astronomi sempat dihebohkan dengan temuan dua astronom asal Calteh University yang menuturkan ada planet kesembilan di tata surya.

Namun, bukti yang dipaparkan Mike Brown dan Konstantin Batygin ketika itu belum berhasil meyakinkan beberapa pihak mengenai keberadaan 'Planet X' tersebut.

Kendati demikian, Brown berhasil menemukan bukti baru yang mendukung gagasannya tersebut. Mengutip informasi dari The Verge, Minggu (27/3/2016), Brown menyimpulkan bukti terbaru ini setelah mempelajari perilaku enam objek yang ada di Sabuk Kuiper. Sebagai catatan, Sabuk Kuiper adalah awan besar dengan material es yang mengorbit Matahari di luar Neptunus.

Dari pengamatan Brown ternyata diketahui ada anomali pergerakan dari objek-objek tersebut. Brown menuturkan perbedaan pergerakan tersebut mencirikan sebuah benda angkasa yang jauh lebih besar telah mempengaruhi pergerakan objek di Sabuk Kuiper tersebut.

Lebih lanjut Brown mengatakan berdasarkan temuan tersebut juga dapat diperkirakan bahwa objek besar tadi berjarak sekitar 200 sampai 1.200 kali lebih jauh dari jarak Matahari ke Bumi.
Pergerakan objek tersebut pertama kali diketahui oleh Teleksop Hawaii Canada France beberapa waktu lalu. Teleskop itu sendiri digunakan sebagai Outer Solar System Origins Survey (OSSOS), atau teleskop yang dipakai untuk mengetahui pergerakan di batas sistem tata surya.

Kendati belum diperhitungkan secara rinci, Brown menuturkan temuan ini menjadi salah satu penguat bukti adanya planet kesembilan di tata surya. Bahkan, ia menuturkan kemungkinan adanya planet kesembilan naik menjadi 0,001 persen atau lebih.

Namun, mengingat temuan Brown ini merupakan tahap awal, salah seorang peneliti SETI Michele Bannister menuturkan ada kemungkinan peneliti lain menguji gagasan Brown tersebut. Salah satunya mengenai anomali pergerakan objek di Sabuk Kuiper yang diperkirakan akibat adanya sebuah planet berukuran besar, atau ada penjelasan lain.

Sekadar informasi, pada bulan Januari lalu, Brown sempat mengajukan bukti adanya planet kesembilan di tata surya. Brown menuturkan planet tersebut memiliki ukuran yang sama dengan Neptunus. Selain itu, memiliki jarak yang sangat jauh, yaitu sekitar 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan Pluto.

Namun, gagasan Brown itu ternyata bertentangan dengan pernyataan NASA beberapa tahun lalu. Ketika itu, NASA memastikan tidak menemukan planet baru yang diperkirakan berada di sekitar Pluto.

Ingin Menikmati Rasa Android N? Begini Caranya





Seperti apa perubahan yang ditawarkan Google dalam sistem operasi terbarunya ini? Simak   caranya berikut.

Tak lama setelah hampir setahun Android Marshmallow melenggang, akhirnya Google memberikan 'isyarat' generasi sistem operasi Android terbaru yang memiliki kode 'N' akan segera dirilis.

Seperti diketahui, Google memberikan kesempatan kepada para developer untuk melihat lebih awal versi Android terbaru tersebut. Hal ini dilakukan agar software Android N nantinya bisa kompatibel dengan lebih banyak varian perangkat.

Peluncuran versi preview ini diakui oleh Vice President of Engineering Google, Dave Burke, di luar kebiasaan. Biasanya versi terbaru Android dirilis saat konferensi developer tahunan, kali ini akan digelar pada Mei 2016.
Nah, bagi Anda yang penasaran bagaimana rasa yang ditawarkan Android N,berikut paparan cara untuk menikmati developer preview dari Android N.

Meski terbilang masih 'setengah matang', setidaknya Anda bisa melihat segelintir perubahan yang terjadi pada sistem Android N ini. Seperti apa? Simak caranya berikut ini.

Spesifikasi Minimum

Perlu diketahui, jika Anda ingin menikmati developer preview di Android N, smartphone Anda harus merupakan seri smartphone Nexus terbaru, yaitu Nexus 6, Nexus 5X, dan juga Nexus 6P.
Untuk tablet, harus seri tablet Nexus terbaru, yaitu Nexus 9 atau Pixel C. Sementara, jika Anda berminat meng-install developer preview di TV, maka Anda juga bisa meng-installnya di Nexus Player Android TV Box.

      1. Pertama, pastikan Anda sudah mengunduh SDK tools, setelahnya install di komputer.

      2.  Kedua, reboot smartphone Android Anda ke dalam kondisi bootloader. Setelah itu, hubungkan smartphone Android ke komputer.

3. Selanjutnya, lakukan OEM Unlock via command prompt pada Android SDK Tools dengan menggunakan instruksi Fastboot OEM Unlock atau Fastboot Flashing Unlock (tergantung perangkat yang digunakan).


Cara Install Android N Developer Preview


      4.       Setelahnya, unduh ROM atau system image Android N . 
      5.      Setelah mengunduh ROM atau system image, segera ekstrak ke dalam direktori SDK Tools.

6.      Nah, saat proses unpacking system image selesai, jalankan instruksi "Flash All". Tunggu proses  instalasi berlangsung hingga 10 menit. 

Bingo! Anda sudah bisa menikmati developer preview Android N pada perangkat Android Anda.

Mobil Bisa Jadi Pembangkit Listrik untuk Rumah, Ini Caranya



Tim peneliti asal Belanda mengklaim mereka telah berhasil mengubah mobil berbahan bakar hidrogen menjadi pembangkit listrik mobile.


Delft - Tim peneliti asal Belanda mengklaim berhasil mengubah mobil berbahan bakar hidrogen menjadi pembangkit listrik mobile. Perangkat ini dikatakan dapat memenuhi kebutuhan listrik rumah, sekolah, atau kantor.

Dilaporkan Dailymail, riset yang diketuai oleh Ad van Wijk dari Delft University of Technology (TU Delft) ini mengubah mobil Hyundai ix35 menjadi sumber listrik yang energinya didistribusikan melalui kabel dengan tambahan plug socket.

Dikatakan, satu unit mobil punya kapasitas maksimal 10 kilowatt, yang dapat memenuhi kebutuhan listrik sepuluh rumah.

"Mobil fuel cell memproduksi listrik, panas, dan air bersih yang dihasilkan dari hidrogen dan dapat digunakan untuk rumah, sekolah, dan kantor. Kami juga sangat bangga bahwa mobil pertama yang dapat memberikannya adalah Hyundai Motor ix35 Fuel Cell," ujar Head of Fuel Cell Electric Vehicle Hyundai, Frank Meijer.

Riset ini sebetulnya adalah bagian dari proyek yang lebih besar, yaitu menyediakan teknologi alternatif berkelanjutan. Proyek ini berusaha mempertemukan ilmuwan, pengusaha, dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah energi.

Adapun ide pengggunaan mobil sendiri didasarkan pada cara seseorang menggunakan mobil. Banyak dari mereka yang  menggunakan kendaraannya hanya lima persen dari kapasitas energi maksimal yang dihasilkan. Sisa energi inilah yang dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.


Menggunakan hidrogen sebagai alternatif terhadap energi fosil memang sedang digalakkan oleh banyak perusahaan dan negara, khususnya negara maju. Jepang misalnya, menargetkan pada 2030 lima juta atau sekira 10 persen rumah tangga sudah menggunakan energi ini sebagai sumber tenaga rumah.

Ilmuwan Ungkap Rahasia Hewan Unik yang Kebal Kanker



 
© Copyright (c) 2012 TEMPO.CO foto
 


TEMPO.CO , New York - Tak ada sehelai rambut pun yang tumbuh di tubuh tikus mole. Penampilannya yang telanjang itu membuat tikus tersebut tampak lemah dan ganjil. Namun tikus mole bugil (Heterocephalus glaber) ternyata kebal dari penyakit kanker yang mematikan.

Hewan pengerat bawah tanah asal Afrika itu juga mampu hidup sampai 30 tahun. Jika dibandingkan secara relatif dengan ukuran tubuh tikus mole bugil, manusia akan memiliki masa hidup hingga 600 tahun.

"Kejutan lainnya adalah tikus ini tidak pernah terkena kanker seumur hidupnya," kata Vera Gorbunova dari University of Rochester di New York, Amerika Serikat.

Seperti dikutip Newscientist, Gorbunova dan timnya menemukan petunjuk di balik kekebalan tubuh tikus mole bugil terhadap penyakit yang mematikan itu. Penemuan ini bisa mengarah pada pengobatan mutakhir berbagai penyakit.

Dalam penelitiannya, Gorbunova telah menemukan bahwa matriks ekstraseluler--selubung organik yang membungkus jaringan tubuh--pada tikus mole bugil banyak mengandung bahan penghambat pertumbuhan kanker.

Bahan ajaib itu adalah hyaluronan, jenis polisakarida yang berfungsi sebagai pelumas dalam tubuh. Pada tubuh tikus mole, molekul ini muncul dalam bentuk yang berat, yang dikenal sebagai high-molecular mass hyaluronan (HMM-HA).

Menurut Gorbunova, hewan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah ini awalnya mengembangkan HMM-HA untuk mempermudah pergerakan melewati terowongan. "Tapi zat pelumas ini ternyata juga membantu melawan kanker," ujar dia.

Gorbunova memanipulasi jalur yang memicu penumpukan HMM-HA dalam sel tubuh tikus mole. Hasilnya, jaringan tubuh yang tidak kebagian molekul ajaib itu perlahan ditumbuhi sel tumor. Sedangkan jaringan normal lainnya bebas dari pembentukan tumor.

Masalahnya, kata Gorbunova, HMM-HA tidak serta-merta dapat diterapkan pada tubuh manusia untuk mengatasi kanker. Dalam jurnal Nature, ia menjelaskan bahwa manusia harus menjalani manipulasi semua sel dalam tubuh untuk dapat mengekspresikan molekul itu. "Ini sangat tidak praktis dan berbahaya," kata dia.

Namun HMM-HA kemungkinan bermanfaat untuk mengobati penyakit lainnya. Rekan Gorbunova dalam penelitian ini, Chris Hine dari Harvard School of Public Health, mengatakan molekul itu bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan arthritis.